Inikah Fuchsia Senjata Utama Pengganti Android?




Halo semua, sudah lama admin tidak nge-posting nih.

Oke, fuchsia, nama ini tentu kurang familiar buat kamu yang merasa kurang familiar ( :D ). Maklumlah, fuchsia ini merupakan nama dari tanaman yang nenek moyangnya ada di Amerika Selatan. Buat kamu yang tiap hari cuma nonton TV, main sosmed, gombalin cewek/cowok/cewok *eh, tidur melulu, gak suka biologi, dan apalah itu pasti malas menemukan kata tersebut (gak papa, yang penting yang milik tanah air jangan sampai tidak tahu ;) ). Gambar sekilas dari fuchsia (selengkapya bisa dicari di Google) :


Google saat ini telah sedang mengerjakan OS (Operating System) baru, Fuchsia. Android aja udah nyaman banget, eh masih ada yang lebih nyaman *rencananya. Itulah sebabnya Android cuman sampai Nougat. OS baru ini bukan merupakan upgrade dari Android atau Chrome OS lho. Fuchsia ini dikabarkan bisa digunakan untuk berbagai platform, baik itu komputer, telepon genggam, tablet, dan peralatan IoT(Internet of  Things). Banyak orang yang mengira bahwa OS terbaru dari google akan menggabungkan Android dan Chrome OS (rumor akhir tahun 2015, yang kemudian katanya akan rilis pada tahun 2017). Kehadiran nama Fuchsia ini sebenarnya bukanlah informasi resmi dari google, melainkan dari Git repository (GitHub: situs penggunaan kode bersama) yang menyebutkan "Pink + Purple = = Fuchsia (OS baru)". */ Git adalah alat atau sistem pelacak perubahan pada file (source-code) besutan Linux Kernel /*

 Fuchsia kini tidak lagi menggunakan kode dasar dari Linux Kernel yang tadinya menyokong Android dan Chrome OS. Kini, Fuchsia dikabarkan disokong oleh Magenta Kernel, yang didesain oleh Google untuk bersaing dengan IoT-oriented OS seperti FreeRTOS atau ThreadX. Yang membedakan disini adalah bahwa Magenta didesain untuk bisa digunakan smartphones dan komputer. Sehingga diharapkan Fuchsia mampu menyentuh semua bidang/benda.


Dari segi bahasa pemrograman, "Dart" merupakan bahasa dasar dari OS ini. Sedangkan untuk urusan UI (User Interface), Google menggunakan bahasa "Flutter". OS ini diharapkan mampu mendukung sistem operasi versi 32-bit dan 64-bit ARM CPUs dan serta 64-bit PCs. Berdasarkan informasi dari cnet.com , Google telah sedang menguji OS ini pada Acer Switch Alpha 12(laptop-tablet), kemudian pada Raspberry Pi (mesin dengan tidak membutuhkan daya yang terlalu besar), juga pada perangkat yang menggunakan chip dari ARM (chip yang telah digunakan hampir di semua Smartphone dan tablet).

Dalam membuat suatu sistem operasi tentu sangatlah tidak mudah. Apalagi untuk membuat OS yang mampu digunakan oleh segala platform serta mampu mengatasi kelemahan dari Android dan Chrome OS. Google sangat berharap OS baru yang sedang digarap memiliki tingkat keamanan yang lebih baik, lebih responsif, serta membuat daya baterai bertahan lama. Google dalam membuat OS ini menggunakan sistem open source. Jadi programmer di dunia yang fana penuh orang" jomblo ini bisa mengotak-atik OS ini. Gak dimarahin kalo salah? Yang salah itu lelaki :), hehehe ya tentu pakai ijin lah, ntar dilain post mungkin bisa admin perjelas :)) . Oke sampai disini ya sayang *eh kawan, ada pertanyaan silahkan tinggalkan di kolom komentar. Mohon maaf bila ada kesalahan. Terima kasih :) 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »